Sunset di Candi Ratu Boko

Fenomena
terbenamnya matahari di sore hari atau sering disebut sunset merupakan suatu pemandangan yang banyak diburu dan akan
meninggalkan kenangan tersendiri bagi pengunjungnya. Salah satu tempat yang
asyik untuk menikmati panorama yang eksotis itu berada di atas perbukitan,
tepatnya di petilasan atau situs Candi Ratu Boko.
Untuk
menikmati sunset pengunjung harus sampai di situs Candi Ratu Boko sebelum jam
16.00 WIB. Serta pastikan cuaca di kala itu dalam kondisi cerah. Setelah sampai
di situs Candi Ratu Boko bergegaslah menuju gerbang situs karena di titik
inilah keindahan sunset dapat dinikmati. Posisi yang nyaman untuk menikmati
sunset di situs Candi Ratu Boko itu berada di anak tangga gerbang, tengah
gerbang atau di bagian pelataran atas setelah masuk ke gerbang situs Candi Ratu
Boko.
Di petilasan
atau situs Candi Ratu Boko inilah terlihat jelas matahari serupa bola kuning
yang perlahan tenggelam. Cahaya kuning keemasan Nampak indah mengelilingi bola
kuning yang cahayanya berpendar ke angkasa. Bila kita melihatnya di pelataran
setelah masuk gerbang terlihat bola kuning berada dalam kurungan gerbang situs
Candi Ratu Boko. Keindahan sunset di Candi Ratu Boko ini hanya berlangsung
beberapa menit saja, meski begitu keindahannya akan memberikan pengalaman tersendiri.
Lokasi dari
situs Candi Ratu Boko ini tidak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya di Jalan
Solo Km 17, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Dari pertigaan Prambanan belok ke
kanan dan kurang lebih 3 km dari situ adalah kompleks Candi Ratu Boko. Kira-kira
18 km sebelah timur kota Yogyakarta atau 50 km barat daya kota Surakarta, Jawa
Tengah, Indonesia. Petilasan Candi Ratu Boko merupakan sisa-sisa kemegahan
kerajaan yang dibangun pada tahun 746 M -784 M oleh seorang Raja Rakai
Penangkaran, yang merupakan keturunan Wangsa Syailendra pada masa kerajaan
Mataram Kuno.
Dahulu
petilasan ini merupakan wihara dengan luas hampir 2,5 hektare. Wihara ini
dipakai oleh Rakai Penangkaran untuk menyepi dari hiruk pikuknya dunia.
Berpuluh-piluh tahun kemudian, sekitar tahun 856-863 M, Rakai Walang mengubah
wihara ini menjadi keraton yang megah lengkap dengan fasilitas pertahanannya.
Selain
menikmati keindahan sunsetnya, kita juga akan disuguhi dengan area padang
rumput yang indah. Selain itu semburat awan hitam yang muncul di langit, siluet
gapura petilasan, matahari yang bulat utuh serta rona jingga yang menyala
perupakan perpaduan yang sangat indah yang disuguhkan oleh kompleks kawasan
Candi Ratu Boko ini. Jelas sekali Rakai Penangkaran tidak salah memilih tempat
untuk menyepi, selain jauh dari keramaian, panorama yang disuguhkan juga sangat
indah.
Secara
administrative situs Candi Ratu Boko ini terletak di wilayah dua pedukuhan
yakni dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan dukuh Sumberwatu, desa Sambireja,
kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman. Lokasi sisa bangunan Candi Ratu Boko
berada di atas bukit yang berasal dari cabang sistem Pegunungan Seribu. Sebuah
prasasti Abhayagiri Wihara berangka tahun 792 M menjadi bukti ditemukannya
situs Ratu Boko. Dalam prasasti ini menjelaskan bahwa seorang tokoh bernama
Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Penangkaran, serta menyebutkan suatu
kawasan wihara di atas bukit yang dinamakan Abhayagiri Wihara.
sumber gambar: http://ensiklopediaindonesia.com/wisata-indonesia/wisata-sejarah-budaya/indahnya-sunset-di-candi-ratu-boko-yogyakarta/
sumber gambar: http://ensiklopediaindonesia.com/wisata-indonesia/wisata-sejarah-budaya/indahnya-sunset-di-candi-ratu-boko-yogyakarta/
0 komentar:
Posting Komentar