Wisata Yogyakarta Selain Candi Borobudur || Indahnya Candi Prambanan ||

Wisata Yogyakarta || Indahnya Candi Prambanan||

sumber gambar:  http://blog.travelkota.com/10-candi-yang-terkenal-di-indonesia/

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terletak di antara 2 provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Candi Prambanan tepatnya berada kurang lebih 17 km di sebelah timur laut kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi peninggalan pada masa kerajaan Hindu sedang Berjaya dan dibangun pada abad ke 9 M. Candi Prambanan ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara karena memiliki ketinggian mencapai 47 m. Candi Prambanan ini juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar budaya. Candi ini di bangun sebagai persembahan untuk tiga dewa besar agama Hindu yaitu Dewa Brahma sebagai dewa pencipta, Dewa Wisnu sebaai dewa pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai dea penghancur.

Candi Prambanan dibangun pada masa dinasti Sanjaya, masa dimana dinasti Syailendra yang beragama budha telah pudar akibat mengalami kekalahan saat perang. Candi Prambanan ini dibangun sekitar tahun 850 M. Candi Prambanan pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan dari dynasty Syailendra. Dan dilanjutkan oleh Raja Lokapala, selanjutnya dilanjutkan lai oleh Balitung Maha Sambu yang merupakan penguasa Kerajaan Mataram Hindu dari dinasti Sanjaya. Pembangunan candi masih berlanjut oleh Raja Daksa dan Tulodong dengan membangun Candi Perwara yaitu candi kecil-kecil yang jumlahnya sangat banyak hingga ratusan.

Sejarah Candi Prambanan ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Shivagrha yang berangka tahun 856 M. berdasarkan Prasasti Shivagrha tersebut dikatakan bahwa Candi Prambanan dibangun untuk menghormati Dewa Shiwa yang merupakan dewa terbesar agama Hindu. Berdasarkan prasarti ini pula disebutkan bawa candi ini pertama kali dinamakan sebagai Shiva-grha yang berarti rumah Shiwa dan juga disebut Shiva –laya yang berarti kerajaan Shiwa. Komplek Candi Prambanan ini digunakan untuk acara pemujaan dan berbagai acara keagamaan lainnya. Di sekitar candi juga terdapat beberapa komplek bangunan yang merupakan kuil atau tempat tinggal para Brahmana atau pendeta dulunya.

Berdasarkan prasasti Shivagrha ini pula dikatakan bahwa berbarengan dengan proses pembuatan candi Prambanan, sedang berlangsung pula pengalihan sungai opak. Sungai opak merupakan sungai besar yang mengalir di sebelah utara Candi Prambanan dan akhirnya dibelokkan alirannya hingga mendekati candi. Pembelokan ini dilakukan dengan cara memotong aliran sungai di bagian utara dan dibeokkan langsung menuju selatan persis meewati sebelah timur candi Prambanan.

Candi Prambanan ini juga diyakini sebagai pusat pemerintahan kerajaan Mataram Hindu pada masa dinasti Sanjaya. Hal ini juga diperkuat dengan ditemukannya reruntuhan komplek Candi Ratu Boko yang hanya berjarak 5 kilometer sebelah selatan Candi Prambanan.

Masa kejayaan candi Prambanan habis akibat letusan besar gunung Merapi yang letaknya di sebelah utara Candid an pemberontakan besar yang terjadi di lingkungan dinasti Sanjaya sendiri. Akhirnya kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Empu Sendok pada tahun 930 M yang kemudian mendirikan dinasti Isyana.
Setelah ditinggalkan akhirnya candi Prambanan mulai rusak dan hancur secara perlahan-lahan. Kehancuran mulai terjadi akibat gempa bumi besar yang terjadi pada abad ke 16 M. Sehingga Candi Prambanan tinggal puing-puingnya saja.

Beberapa tahun kemudian seorang anak buah Thomas Stamford Raffles menemukan reruntuhan candi Prambanan dan selanjutnya akan segera di ekskavasi, namun proses ekskavasi tidak berjalan sesuai rencana akibat masa penjajahan Inggris berakhir. Dan akhirnya dilanjutkan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1880, 1918 dan yang paling besar restorasi pada tahun 1930 dan selesai pada tahun 1953 yang diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Soekarno.

Guncangan gempa bumi hebat pada tahun 2006 mengakibatkan Candi Prambanan mengalami kerusakan berat, namun segera mengalami perbaikan secara menyeluruh.

Kompleks Candi Prambanan ini memiliki 3 halaman. Halaman pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman tersebut terdapat 3 candi utama yaitu Candi Siwa, Wisnu, dan Brahma; 3 candi perwara; 2 candi apit; 4 candi kelir; 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju halaman pusat.

Selain sejarahnya yang dapat dinikmati, keindahan alam serta kebudayaannya seperti sendratari Ramayana merupakan tontonan yang sangat memikat. Selain itu pada saat perayaan hari raya umat Hindu Candi Prambanan menjadi pusat ibadat bagi semua masyarakat yang beragama hindu di wilayah Yokyakarta dan Jawa tengah.
< >

Wisata Pantai Gunungkidul Yogyakarta (Snorkeling di Pantai Sadranan)

 Wisata Pantai Gunungkidul (Snorkeling di Pantai Sadranan)

Selain objek wisata pantai Nglambor, pantai Sadranan juga menawarkan ikon menyelam permukaan atau yang lebih popular disebut snorkeling. Pantai Sadranan merupakan salah satu pantai baru yang terletak di antara Pantai Krakal dengan Pantai Indrayanti (Pantai Pulang Sawal). Wisatawan dapat menyelam dangkal (skin diving) sehingga dapat menikmati keindahan biota laut seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan serta binatang laut yang lain. Untuk menikmati snorkeling kita dipungut biaya sebesar Rp 50.000 saja. Dan kita akan mendapatkan fasilitas pelampung, sepatu, snorkel dan petugas pemandu.  Kita bisa bersnorkeling selama dua jam untuk menikmati semua biota laut yang sangat indah di sepanjang Pantai Sadranan ini. Sambil menikmati sensasi digoyang gelombang-gelombang kecil. Karena pantai Sadranan merupakan pantai selatan sehingga memiliki karakter berombak besar.

Pantai Sadranan ini terletak sekitar 50 meter dari jalan obyek wisata Pantai Slili, meski jalan masuknya sempit namun fasilitas pendukungnya cukup lumayan. Di pantai Sadranan ini tersedia tempat parkir, puluhan gazebo serta pemandangan alam yang indah. Hamparan pasir putih yang berkilauan dan luas akan menyapa kita saat berkunjung ke pantai Sadranan. Dua bukit menjulang yang berada di sisi timur dan barat menambah eloknya pemandangan pantai Sadranan.

Setelah lelah bermain di pantai, tak ada salahnya menikmati keindahan pantai yang telah disuguhkan oleh Yang Maha Kuasa sambil menikmati kudapan yang dijajakan di sekitar pantai. Kita juga dapat memesan es kelapa muda dengan pilihan rasa original, manis gula jawa, manis gula pasir, atau manis sirup. Jika masih belum puas, kita dapat menikmati masakan khas laut di rumah makan atau warung yang ada di pinggir pantai. Masakan seperti ikan bakar, ikan goreng, atau menu yang lainnya yang anda suka, disantap bersama nasi putih atau nasi merah serta jangan lupa pesan sambal bawang yang akan membuat lidah kita tak henti mengunyah saking enaknya.
< >

Keajaiban Gunung Api bisa bikin Tsunami

Taukah Anda ?? Gunung Api Bisa Bikin Tsunami
 
 sumber gambar : http://www.sayangi.com/fitur/tahukah-anda/keyword/gunung%20krakatau
Sejarah mengatakan pada tahun 1945 terjadilah ledakan yang sangat dahsyat di Negara Jepang, yang meluluh lantakkan suatu kota di Jepang, tepatnya kota Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan tersebut terjadi akibat bom atom yang dijatuhkan oleh para tentara sekutu Amerika. Akibat ledakan bom atom tersebut berakhirlah perang dunia ke 2.
Ledakan yang terjadi di kota Hiroshima dan Nagasaki tersebut tak sebanding dengan letusan gunung Krakatau yang berada di selat sunda, Indonesia. Ledakan terjadi pada tahun 1883 dengan kekuatan 200 megaton TNT atau 13000 kali letusan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Sungguh luar biasa bukan kekuatan alam itu.
Saat gunung Krakatau meletus penduduk Indonesia belum banyak seperti sekarang ini, sehingga korban tewas hanya 36,417 orang. Namun sekali meletus bisa membuat 132 km persegi rata dengan tanah. Getaran yang maha dahsyat menimbulkan tsunami yang membuat kapal-kapal di kawasan Afrika Selatan terhempas. Selain itu juga membuat kalang kabut warga Hawai dan pantai barat Amerika.
Letusan gunung Krakatau ini mampu menyembulkan bahan piroklastik 16 meter kubik. Bahan piroklastik tersebut berupa abu halus yang terlempar setingga 50 hingga 90 kilometer dan tertiup angin berkecepatan 121 kilometer per jam sehingga dalam waktu 14 hari mengililingi daerah sepanjang katulistiwa. Pada bulan November 1883 abu vulkanik sudah tersebar ke langit Negara Kanada dan menimbulkan efek warna-warni akibat pantulan sinar matahari dan mempengaruhi iklim. Usai ledakan gunung Krakatau terjadi, banyak bagian bumi menjadi gelap karena tertutup abu vulkanik yang menutupi atmosfer. Bahkan sinar matahari tak mampu menembus tebalnya abu vulkanik.
Letusan Krakatau mengakibatkan gelombang suara yang terdengar hingga seperempat permukaan bumi,  sekaligus menimbulkan gelombang tekanan udara selama 5 hari dan dapat mengelilingi dunia hingga 3,4 kali. Sungguh luar biasa….
Dan pada tahun 1927 muncullah sebuah gunung yang menyembul dari bekas letusan Krakatau yang kini lebih dikenal sebagai Gunung Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau ini pada tahun 1930 hingga sekarang masih diselidi dan diamati karena gunung baru ini juga aktif.
Sumber : Kedaulatan Rakyat
< >

Wisata di Kota Yogyakarta || Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta ||

Pantai Parangtritis

Siapa yang tak kenal dengan Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang paling terkenal di antara pantai-pantai lain yang ada di Yogyakarta. Pantai yang berada di kecamatan Kretek, Bantul Yogyakarta sebelah selatan Yogyakarta tepatnya.  Pantai Parangtritis merupakan pantai di tepian samudera hindia , sehingga memiliki karakteristik deburan ombak dan arus yang cukup besar serta kuat. Pantai parangtritis ini dikelilingi oleh tebing batu di sisi sebelah timur dan baratnya. Jadi selain pemandangan pantainya yang indah, ada pemandangan lain yang juga begitu indah yakni tebing batu yang menjulang tinggi. Tebing batu yang subur hijau adalah suguhan panorama yang akan menambah daya pikat pantai Parangtritis ini. Pantai parangtritis merupakan pantai berpasir hitam yang berkilau saat diterpa sinar matahari dan bertekstur lembut, karena di pasir pantainya mengandung bijih-bijih besi. Pantai Parangtritis ini berlokasi sekitar 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta.
Untuk menuju kesana dapat memakai 2 jalur yang tersedia. Yakni yang pertama lewat jalur Yogyakarta – jalan Parangtritis – Kretek – Pantai Parangtritis. Nah sedangkan jalur yang kedua yakni dari Yogyakarta – Imogiri – Pantai Parangtritis. Keunggulan dari jaluryang kedua ini kita dapat menikmati pemandangan alam yang indah yang akan disuguhkan sepanjang perjalanan, seperti persawahan, sungai, perbukitan, akan tetapi rutenya sedikit lebih jauh ya.  Selain menikmati pemandangan tersebut, kita juga dapat berwisata spiritual juga lo jika lewat jalur Imogiri ini yakni mengunjungi makam Raja-raja keraton Yogyakarta. Nah menarik bukan. Untuk menuju ke Pantai Parangtritis ini kita dapat menggunakan kendaraan pribadi atau memakai kendaraan umum, seperti bis. Dari terminal Giwangan  Yogyakarta pilih bis jurusan ke Pantai Parangtritis dan anda akan turun dipantai Parangtritis.
Cerita lain dari pantai Parangtritis ini, konon katanya pantai Parangtritis ini merupakan tempat suci dan keramat yang dijadikan tempat kediaman kanjeng Nyai Ratu Kidul atau lebih dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul ini  penguasa Pantai Selatan yang terkenal dengan gaunnya yang berwarna hijau, oleh karena itu mitosnya pengunjung dilarang memakai pakaian hijau. Anda tentu boleh percaya atau tidak.
Di sebelah barat pantai Parangtritis saat menuju ke kawasan pantai Depok, Parangendog, dll, kita akan melihat pemandangan lain yang juga begitu menakjubkan yakni gumuk pasir atau bukit-bukit pasir, biasanya dimanfaatkan untuk bermain sky pasir. Gumuk ini disebut-sebut sebagai satu-satunya gurun pasir yang ada di Asia Tenggara loh. Saat berada disini kita akan merasa sedang ada di Afrika karena luasnya lautan pasir dan udaranya yang sedikit lebih panas beberapa derajat dibandingkan daerah lainnya. Pengalaman berbeda dapat dilakukan di tempat ini bukan. Di bukit atau tebing disisi sebelah barat selain dapat dinikmati pemandangannya, kita juga dapat menaikinya dan melihat pantai Parangtritis dari atas bukit lo, sungguh panorama yang indah dan memanjakan mata. Indahnya matahari terbit atau tenggelam juga dapat dinikmati di bukit ini lo.
Selain itu masih banyak hal lain lagi yang dapat dilakukan di kawsan pantai ini seperti berkeliling mengelilingi kawasan pantai Parangtritis dengan berjalan kaki. Kalau takut capek kita bisa menyewa kereta andong, naik kuda, atau menyewa ATV.
Angin di pantai tentunya sangat kuat dan sejuk bukan, dipadukan dengan hamparan pasir yang luas dan landai. Sambil menikmatinya kita juga bisa bermain layang-layang lo sambil mengenang masa lalu tentunya. Tak perlu kuatir membawa layang-layang dari rumah, kita bisa membelinya disini, sudah banyak penjual yang menjajakan layang-layang di Pantai Parangtritis ini.
Sebelum memasuki kawasan pantai Parangtritis ini kita akan melihat disisi sebelah timur adanya tulisan tempat pemandian air panas Parangwedang. Setelah lelah bermain-main di pantai enaknya berendam air panas untuk menghilangkan rasa lelah. Sehingga saat pulang tubuh benar-benar lebih fress. Mata air panas ini juga dapat dipercaya dapat menyembuhkan sakit kulit, namun menurut penelitian tidak terdapat kandungan sulfur dalam mata air ini.

< >

Tempat Wisata Di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi

Tempat Wisata Di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi

Provinsi yang dipimpin oleh seorang Sultan ini memiliki keelokan dan keunikan tersendiri. Yah Yogakarta adalah Provinsi yang Istimewa karena dipimpin seorang sultan yang menjadi raja di keraton Mataram. Yogyakarta juga merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan utama para wisatawan untuk melancong. Nah tentunya Yogyakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata yang harus dikunjungi. Kekayaan Yogyakarta tak hanya dari tempat wisatanya saja, namun keramah tamahan warga Jogja menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan ini. Selain itu kota Yogyakarta juga terkenal akan kekayaan budayanya yang mempesona dan juga disebut sebagai kota pelajar.
Di kota Jogja ini kita dapat menikmati dua landmark yang telah dinyatakan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan Dunia yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Selain itu juga kawasan karst Gunungkidul yang sekarang ini diajukan kepada UNESCO. Selain wisata alam dan kebudayaan, ada wisata lain yang akan menambah pengalaman hidup kita yakni wisata belanja dan mencicipi aneka kuliner jogja yang memikat. Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Yogyakarta yang paling terkenal dan merupakan destinasi wisata di Yogakarta ang menarik untuk kita kunjungi.

Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan salah satu primadona di Yogyakarta. Candi Borobudur ini bahkan telah masuk ke jajaran keajaiban dunia. Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Lokasi candi Borobudur sekitar 40 km dari Yogyakarta. Untuk dapat masuk ke area candi Borobudur kita harus membeli tiket seharga Rp 30.000 untuk domestic dan Rp 100.000 untuk mancanegara. Disini kita akan dipinjamkan sebuah sarung saat dipintu masuk Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah candi yang memilki relief dan patung Buddha terbanyak di dunia. Sampai saat ini para biksu di seluruh dunia banyak yang berkunjung ke sini untuk berziarah karena Candi Borobudur adalah monument tempat suci.

Candi Prambanan
Selain Candi Borobudur, Candi Prambanan juga wajib dikunjungi karena Candi Prambanan merupakan kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia, yang memiliki ketinggian 47 m dan telah diresmikan oleh UNESCO  sebagai warisan kebudayaan dunia. Candi Prambanan juga memilki keistimewaan akan reliefnya yang menceritakan kisah Ramayana dan Krishnayana. Selain itu setiap bulan purnama akan ada pertunjukkan sendratari Ramayana yang diadakan di pelataran Candi Prambanan ini. Candi Prambanan berlokasi sekitar 17 km dari pusat kota Yogakarta. Tepatnya di desa Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Eksotisme Candi Prambanan dapat dinikmati dikala senja saat cahaya matahari menyinari bangunan candi.

Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta merupakan tempat tinggal sultan dan keraton dimana sultan memimpin Provinsi Yogyakarta sekaligus kantor Gubernur Yogyakarta, karena Sultan menjabat sebagai Gubernur sekaligus. Sultan merupakan orang yang paling dihormati, disegani, dan dicintai oleh masyarakat Yogyakarta. Bangunan Keraton Yogyakarta sangat indah dan merupakan bukti karya arsitektur tradisional jaman dahulu. Keraton ini selesai dibangun pada tahun 1790. Ketika masuk di kawasan keraton hal paling baik adalah berjalan mengilingi lingkungan keraton yang mempesona. Salah satu bangunan ang mengesankan di Istana ini adalah Bangsal Kencono. Bangsal Kencono merupakan pavilion yang bertahtakan emas. Bangunan yang membuktikan keragaman budaya daerah dan merupakan karya arsitektur seni yang indah. Keraton Yogyakarta ini terletak di Jl. Alun-alun Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pantai Parangtritis
Pantai yang berada di kecamatan Kretek, Bantul Yogakarta yang terkenal yakni pantai Parangtritis.  Pantai Parangtritis merupakan pantai di tepian samudera hindia , sehingga memiliki karakteristik deburan ombak dan arus yang cukup besar serta kuat. Pantai parangtritis ini dikelilingi oleh tebing batu di sisi sebelah timur dan baratnya. Jadi selain pemandangan pantainya yang indah, ada pemandangan lain yang juga begitu indah yakni tebing batu yang menjulang tinggi. Tebing batu yang subur hijau adalah suguhan panorama yang akan menambah daya pikat pantai Parangtritis ini. Pantai parangtritis merupakan pantai berpasir hitam yang berkilau saat diterpa sinar matahari dan bertekstur lembut, karena di pasir pantainya mengandung bijih-bijih besi. Pantai Parangtritis ini berlokasi sekitar 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta.
Cerita lain dari pantai Parangtritis ini, konon katanya pantai Parangtritis ini merupakan tempat suci dan keramat yang dijadikan tempat kediaman kanjeng Nyai Ratu Kidul atau lebih dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul ini  penguasa Pantai Selatan yang terkenal dengan gaunnya yang berwarna hijau, oleh karena itu mitosnya pengunjung dilarang memakai pakaian hijau.
Di sebelah barat pantai Parangtritis saat menuju ke kawasan pantai Depok, Parangendog, dll, kita akan melihat pemandangan lain yang juga begitu menakjubkan yakni gumuk pasir atau bukit-bukit pasir, biasanya dimanfaatkan untuk bermain sky pasir. Pengalaman berbeda dapat dilakukan di tempat ini bukan. Di bukit atau tebing disisi sebelah barat selain dapat dinikmati pemandangannya, kita juga dapat menaikinya dan melihat pantai Parangtritis dari atas bukit lo, sungguh panorama yang indah dan memanjakan mata. Indahnya matahari terbit atau tenggelam juga dapat dinikmati di bukit ini lo.
Sebelum memasuki kawasan pantai Parangtritis ini kita akan melihat disisi sebelah timur adanya tulisan tempat pemandian air panas Parangwedang. Setelah lelah bermain-main di pantai enaknya berendam air panas untuk menghilangkan rasa lelah. Sehingga saat pulang tubuh benar-benar lebih fress.

Malioboro dan Pasar Beringharjo
Maliboro adalah nama jalan yang sudah sangat terkenal di Yogyakarta. Di sepanjang jalan ini kita dapat menemukan berbagai sebuah karya seni karena tempat ini merupakan tempat berkumpulnya seniman-seniman, tempat para pedagang aksesoris khas Jogja berkumpul untuk menjajakan dagangannya dari siang hingga malam hari, tempat berkumpulnya para wisatawan dari berbagai daerah maupun Negara, tempat ditemukannya aneka kuliner khas Jogja yang dijajakan di sepanjang jalan Maliboro. Selain itu juga terdapat pusat-pusat perbelanjaan seperti ramai mal, Ramayana, Mirota batik dan mal Maloiboro, dan yang sangat terkenal tentunya adalah pasar Beringharjo. Tempat yang begitu istimewa yang sayang sekali jika anda lewatkan. Tempat yang tak pernah sepi dari pagi hingga pagi lagi.
Jika ingin berburu batik,atau aksesoris dalam jumlah banyak datanglah ke pasar Beringharjo, pasar yang hanya buka hingga pukul 4 sore ini menjajakan berbagi macam barang dengan harga murah dan tentunya disini kita akan menemukan seninya berbelanja yakni tawar menawar. Selain itu kuliner khas Jogja seperti pecel, bakmi, bakpia, sate kere, dll bisa kita temukan di pasar Beringharjo ini. Jadi luangkan waktumu ya untuk berkunjung ke jalan maliobo dan dan pasar Beringharjo ini ya.

Taman Kaliurang
Taman kaliurang  merupakan taman untuk bersantai bersama keluarga sambil menikmati udara khas pegunungan yang sejuk dan menyegarkan, jauh dari hiruk pikuk kota yang bising dan berpolusi. Taman ini  terletak di desa Hargobinangun kecamatan Pakem Sleman. Taman kaliurang ini berada di lereng  Gunung Merapi yang begitu kharismatik. Taman kaliurang ini berada di ketinggian 900 meter diatas permukaan laut.  Berbagai fasilitas dapat kita temui disini seperti wahana permainan anak, sedikit petualangan pendakian bukit Plawangan. Di puncak bukit Plawangan ini kita bisa melihat indahnya kota Jogja dari atas dan tentu pemandangan Gunung Merapi yang kharismatik itu. Di perjalanan menuju bukit Plawangan kita akan disugui air terjun dengan debit air yang cukup besar saat musim penghujan serta tlogo putri yang indah.  Jika ingin lebih lama lagi menikmati suasana di Kaliurang ini atau ingin mendaki Gunung Merapi disekitar Kaliurang sudah banyak sekali disediakan Resor-resor, mulai dari harga murah hingga yang paling mahal dengan segala fasilitas-fasilitasnya.

Kota Gede
Kota Gede adalah tempat wisata di Jogja yang enaknya dinikmati sambil berjalan kaki atau bersepeda santai. Di daerah ini kita akan menemukan took-toko perak tradisional dan rumah berubin mosaic yang berjajar rapi di tepi jalan. Dahulu rumah ini merupakan rumah para bangsawan dan pedagang kerajaan. Karena disinalah tempat Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram baru mendirikan istananya. Panembahan Senopati adalah keturunan langsung dari penguasa Mataram kuno yang membangun Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Di Kota Gede ini kita dapat melihat-lihat bangunan tua yang masih kokoh dan terjaga keasriannya. Selain itu pusat industry perak hand made berada disini. Kita juga dapat mengunjungi situs kuno yang merupakan tempat pemakaman anggota kerajaan Mataram. Saat memasuki makam ada hal istimewa yang dilakukan yaitu harus memakai pakaian adat Jawa. Tak perlu pusing-pusing membawa karena disana sudah disediakan dan kita bisa menyewa dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp 10000 untuk setiap setelnya.

Gembira Loka Zoo
Gembira loka merupakan taman bermain yang sangat edukatif, karena di Gembira loka kita dapat mengenal berbagai macam satwa-satwa yang ada di Indonesia dan yang hidup di luar negeri. Seperti beruang madu, badak, macan tutul, singa, monyet, orangutan, burung cendrawasih, koala, kakak tua, gajah, dan masih banyak lagi satwa-satwa koleksi Gembira loka ini. Setelah lelah berjalan-jalan sambil beristirahat kita bisa melihat atraksi gajah atau sekedar ingin mencoba menaiki gajah. Untuk acara romantic-romantisan kita bisa menaiki kapal kayuh yang tersedia di danau buatan di kawasan Gembira loka ini. Seru sekali kan tentunya. Sisihkan waktumu ya untuk berkunjung ke wisata edukasi Gembira loka zoo ini.




< >

Wisata Gunungkidul (Air Terjun Sri Gethuk)

Nikmatnya Air terjun Sri Getuk pemecah keheningan di tanah kering

Selain pantai Siung, Indrayanti, Baron, Wedi Ombo, dll, ternyata masih banyak lagi tempat wisata lain yang akan menggiurkan mata kita. Salah satu tempat wisata nan elok lainnya di kabupaten Gunungkidul ini ialah air terjun Sri Getuk. Kabupaten yang terkenal dengan daerah gersang dan tandus ini ternyata juga menyimpan wisata air seperti air terjun Sri Getuk yang airnya tak henti mengalir di setiap musimnya. Air terjun Sri Getuk ini terletak di antara ngarai sungai Oya yang dikelilingi areal persawahan yang hijau dan pohon kelapa yang menjulang tinggi serta perbukitan pohon jati yang indah. air terjun Sri Getuk ini merupakan Green Canyon nya Yogyakarta loh, yah karena memang membelah sungai, yakni sungai oya.
Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat setempat, air terjun ini merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrument gamelan milik jin Anggo Meduro. Nah karena itulah air terjun ini diberi nama air terjun Sri Gethuk. Konon katanya masyarakat sekitar masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun ini. Serem ya, tapi jangan takut, rasa takut itu akan segera hilang saat kita sudah menatap keindahan air terjun Sri Getuk ini. Air terjun ini dihiasi dengan bebatuan yang indah yang membentuk undak-undakan. Airnya pun jernih, dan laksana melambai-lambaikan kepada para pengunjung untuk mandi dibawahnya. Jika beruntung kita dapat melihat pelangi kecil yang indah di antara air terjun ini.
Air terjun Sri Getuk ini tepatnya terletak di Desa Wisata Bleberan, kecamatan Playen, Gunungkidul. Untuk menuju air terjun Sri Getuk ini dari Yogyakarta ada dua jalur yang bisa dipakai yakni pertama lewat Dlingo dan kedua lewat Patuk. Untuk Jalur yang pertama yakni lewat DLingo, dari Yogyakarta langsung ambil kea rah Selatan yakni menuju Kabupaten Bantul, tepatnya kea rah Imogiri atau Pleret kemudian langsung ambil arah DLingo. Jika lewat Dlingo kita bisa melihat pemandangan yang bagus dan tentunya menghindari kemacetan di daerah Patuk (jalur pertama) namun jalan yang ditempuh lebih berliku-lik, sedikit lebih curam dan sedikit lebih sempit, jadi harus lebih berhati-hati ya. Untuk jalur kedua yakni lewat Patuk, jalur yang umum dipakai oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunungkidul Handayani ini. Dari arah Yogyakarta ambil jalan kea rah timur menuju kabupaten Gunungkidul, kira-kira waktu tempuhnya 1,5 jam. Sesampainya di pertigaan lapangan Playen atau lapangan Gading belok kekanan mengikuti petunjuk arah. Setelah itu akan masuk kawasan pedesaan yang tenang. Jangan khawatir tersesat karena sudah banyak sekali papan penunjuk arah untuk menuju kawasan air terjun Sri Getuk ini. Disarankan saat menuju ke tempat Wisata Air terjun Sri Getuk ini jika memakai mobil jangan pakai City Car jika tidak mau rusak, karena aspal yang ditempuh tidak mulus lagi, dan sekitar 2 kiloan kita akan menempuh perjalanan dengan beraspal batu kapur. Jika pakai motor persiapkan kendaraan anda, pastikan motor dalam keadaan fit ya. Tiket masuknya persiapkan Rp 35.000, itu sudah satu paket dengan masuk ke Gua Rancang Kencana dan paket Rafting. Jika hanya ingin ke air terjun Sri Getuk kita akan ditarik tariff Rp 7000 rupiah saja.
Setelah membayar tiket masuk air Terjun Sri Getuk ini, untuk menuju tempat menakjubkan ini masih ada perjuangannya lagi lo, yakni berjalan sekitar 200 meter dengan pemandangan sawah yang asri melewati anak tangga yang terbuat dari tanah, jadi harus hati-hati ya agak licin soalnya. Rute yang kedua yakni menggunakan perahu rakit dengan membayar Rp 5000 menyusuri sungai Oya.
Disarankan apabila ingin berkunjung kesini saat musim kemarau ya, karena saat musim penghujan aliran sungai Oya sangat deras, airnya juga keruh, perahu rakit pun tidak bisa digunakan. Kalau lewat yang jalur persawahan bisa sangat licin. Kalaupun ingin kesana pastikan cek sehari sebelum kesana tidak hujan dan hari itu juga cerah. Perlu diketahui juga pelataran air terjun Sri getuk tidak luas karena letakna tepat di pinggir sungai Oya. Jadi enaknya kesana saat bukan musim liburan, karena pasti ramai akan pengunjung, jadi kita tidak bisa menikmati pesonanya secara puas dong.
< >

panorama serta sejarah candi ijo

cantiknya candi ijo
setelah membahas tentang keindahan sunset di candi ratu boko pada kesempatan yang lalu, kali ini kami akan membahas wisata candi ijo. seperti namanya candi ijo atau dalam bahasa indonesia berarti hijau memang hijau, pelataran candi ijo ini dikelilingi oleh halaman luas beralaskan rumput hijau. bak permadani yang menghampar luas. selain itu udara disini tidak terlalu panas, mungkin karena letaknya yang berada di ketinggian. candi ijo ini dibangun diatas bukit dengan ketinggian 410 m diatas permukaan laut. bukitnya bernama bukit hijau atau lebih dikenal dengan nama bukit hijau. candi ijo ini merupakan candi yang letaknya paling tinggi. oleh karena itu pemandangan disekitar candi ini sangatlah indah. di candi ijo ini kita dapat melihat pemandangan seluruh kota jogja dari atas. mulai dari daerahn persawahan hingga perkotaan. sungguh menakjubkan bukan.
menurut sejarah dari prasasti yang ditemukan yakni prasasti Poh yang berangka tahun 906 M tertulis bahwa '' anak wanua i luang hijo i'' yang dalam bahasa indonesia berarti ada seseorang yang berasal dari desa ijo yang menghadiri acara keagamaan. nah dari prasastinya saja sudah dijelaskan seperti itu, maka sudah jelaslah bahwa candi ini memang bernama candi ijo. candi ijo ini berlokasi di desa groyokan, kelurahan sambiroje, kecamatan prambanan, sleman yogyakarta.
kompleks candi ijo merupakan komplek candi yang berteras-teras dan semakin meninggi pada bagian pusat candi. pola candi yang semacam candi ijo ini merupakan pola yang sangat berbeda dengan pola candi di komplek dataran prambanan. kebanyakan candi di dataran prambanan ini berpusat ditengah seperti layaknya candi prambanan. hal ini berdasarkan konsep penataan ruang yang bersifat kosmis dengan pusat puncak gunung maru seperti layaknya tempat tinggal para dewa. pola semakin meninggi kebelakang seperti candi ijo ini biasanya banyak ditemukan di daerah jawa timur.
Candi ijo ini merupakan kompleks 17 buah bangunan yang berada pada sebelas teras berundak. Pada bagian pintu masuk terdapat ukiran kala makara, berupa mulut raksasa (kala) yang berbadan naga (makara), seperti yang nampak pada pintu masuk Candi Borobudur. Dalam kompleks candi ini terdapat tiga candi perwara yang menunjukkan penghormatan masyarakat Hindu kepada Trimurti: Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
< >

Indahnya matahari terbit di bukit Sikunir (Dieng, Wonosaba, Jawa Tengah)



Mengejar matahari di bukit Sikunir Wonosaba

Melihat matahari terbit tentunya paling bagus dan paling enak ya dipuncak Gunung. Dengan penuh perjuangan mendaki menuju puncak gunung demi menikmati pemandangan alam yang telah diciptakan oleh Allah Yang Maha segalanya. Udara dingin yang menusuk tulang, hidung meler hingga terasa tertusuk, nafas sesak karena oksigen yang menipis merupakan teman diperjalanan menuju puncak. Tapi tak menjadi soal karena membayangkan keindahan matahari terbit dari puncak gunung. Puncak gunung yang kali ini kami kunjungi yakni bukit sikunir, walaupun hanya bukit tetapi ketinggiannya mencapai 2300 mdpl.
Bukit sikunir ini terletak di desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa. Jalanan menuju kesana yang bernama sunrise road masih bagus hanya sedikit berlubang dan sempit, hanya cukup untuk 1 mobil kayaknya. Untuk menuju kesana kita harus bersiap siaga mulai dari langit masih berbintanag kira-kira jam setengah 5 pagi. Saat mendaki kita memerlukan perlengkapan seperti jaket tebal, syal atau sarung, kaos kaki, sarung tangan, sandal gunung, serta senter, karena disepanjang perjalanan tidak ada penerangan sama sekali, jadi jangan lupa membawa perlengkapan tersebut ya. Jarak yang ditempuh menuju puncak bukit sikunir kira-kira 800 meter, trek yang ditempuh cukup terjal dan licin jadi berhati-hatilah. Kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk mendaki sekitar 30 menit hingga 1 jam perjanalan bagi pemula, untuk yang sudah biasa naik gunung mungkin 20 menit saja sudah sampai. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan dengan panorama keindahan lereng bukit sikunir yang ditinggali oleh penduduk sehingga lampu rumah penduduk terlihat seperti cahaya bintang yang indah. Tidak usah takut tersesat saat pendakian karena setiap 100 meter ada papan penunjuk jalannya.
Setibanya di puncak gunung sikunir terlihat lampu-lampu kecil dari rumah penduduk, awan-awan yang indah menutupi sebagian bukit dan gunung, terlihat juga puncak gunung Sumbing, Sindoro, Merapi dan Merbabu. Bila beruntung akan menemui awan yang sejajar dengan kaki kita sehingga rasanya berada diatas awan, serasa hidup dinengeri di atas awan ya. Carilah temapat yang cukup nyaman untuk duduk dan memandang matahari terbit serta meletakkan barang. Kemudian siapkan kamera karena munculnya matahari terbit hanya berlangsung singkat jadi jangan sedetikp[un dilewatkan ya.
Ya Allah cantik sekali ciptaanmu ini, gumamku. Semburat warna emas dari cahaya matahari mulai mengikis warna birunya langit. Sang surya mulai menyembul malu-malu, inilah yang dinamakan Golden Sunrise. Walaupun merekam momen  dengan kamera itu indah tetapi tak ada momen yang terekam lebih lama di benak kita selain dengan mata kita. Saat itulah jangan lupa kita bersyukur karena masih diberi dua mata yang lengkap dan punya kesempatan untuk melihat ciptaan Allah yang begitu indahnya.
Menikmati matahari pagi sambil berfoto-foto ria mengabadikan momen yang begitu indahnya ditemani dengan segelas kopi yang hangat serta canda tawa dari teman-teman menambah indahnya moment kebersamaan ini.
Matahari sudah mulai tinggi dan udara sudah mulai hangat waktunya melepas jaket dan menuruni bukit sikunir. Telaga cebong akan menyambut kita dengan sapaan hangatnya. Nampak dikejauhan air yang menggenang luas berwarna biru kehijauan. Telaga cebong ini berada di tempat parkiran, namun saat kita tiba disana tidak akan terlihat karena masih gelap. Konon katanya telaga cebong ini banyak kecebongnya maka dinamakan telaga cebong. Nah sekian dulu perjalanan wisata di bukit sikunir ini, perjalanan selanjutnya yakni di batu pandang.

< >

Candi Borobudur Wisata Alam Jogjakarta

pesona candi borobudur yang mendunia
candi borobudur merupakan candi budha terbesar didunia yang berdiri megah dan merupakan kompleks stupa terbesar di dunia yang telah diakui oleh UNESCO. candi borobudur tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang telah melalui proses pemahatan sedemikian rupa sehingga dapat terkait balok batu satu dengan yang lainnya. selain itu keindahan lain karena candi borobudur mirip dengan bangunan piramida di mesir, hanya bedanya struktur bangunan dari candi borobudur ini punden berundak.
Tidak hanya megah dan besar, dinding Candi Borobudur dipenuhi pahatan 2672 panel relief yang jika disusun berjajar akan mencapai panjang kurang lebih 6 km. Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia. candi borobudur merupakan hasil dari karya seni yang luar biasa. relief-relief yang terpahat di dinding candi terbagi menjadi 4 kisah utama yakni Karmawibangga, Lalita Wistara, Jataka, Awadana, dan Gandawyuda. relief-relief yang terpahat tersebut mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajaran-ajarannya, relief tersebut juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu. Bukti bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia adalah pelaut yang ulung dan tangguh dapat dilihat pada 10 relief kapal yang ada. Salah satu relief kapal dijadikan model dalam membuat replika kapal yang digunakan untuk mengarungi The Cinnamon Route dari Jawa hingga benua Afrika. Saat ini replika kapal yang disebut sebagai Kapal Borobudur itu disimpan di Museum Samudra Raksa.
Untuk mengikuti alur kisah yang terpahat pada dinding candi, pengunjung harus berjalan mengitari candi searah jarum jam atau yang dikenal dengan istilah pradaksina. Masuk melalui pintu timur, berjalan searah jarum jam agar posisi candi selalu ada di sebelah kanan, hingga tiba di tangga timur dan melangkahkan kaki naik ke tingkat berikutnya. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga semua tingkat terlewati dan berada di puncak candi yang berbentuk stupa induk. Sesampainya di puncak, pandanglah ke segala arah maka akan terlihat deretan Perbukitan Menoreh, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu yang berdiri tegak mengitari candi. Gunung dan perbukitan tersebut seolah-olah menjadi penjaga atas keberadaan Candi Borobudur.
di candi borobudur ini juga ditemukan prasasti kayumwungan. Berdasarkan prasasti Kayumwungan yang bertanggal 26 Mei 824, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga antara abad ke-8 hingga abad ke-9, berbarengan dengan candi Mendut dan candi Pawon. Proses pembangunan berlangsung selama 75 tahun di bawah kepemimpinan arsitek Gunadarma. Sebanyak 60.000 meter kubik batu andesit yang berjumlah 2.000.000 balok batu yang diusung dari Sungai Elo dan Progo dipahat dan dirangkai menjadi puzzle raksasa yang menutupi sebuah bukit kecil hingga terbentuk Candi Borobudur.

Borobudur tidak hanya memiliki nilai seni yang teramat tinggi. karya agung dari candi borobudur ini menjadi bukti peradaban manusia pada masa lalu ini juga sarat dengan nilai filosofis. konsep yang diambilbadalah konsep mandala yang melambangkan kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha. bangunan megah ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni dunia hasrat atau nafsu (Kamadhatu), dunia bentuk (Rupadhatu), dan dunia tanpa bentuk (Arupadhatu).
jika sudah sampai di stupa induk, layangkanlah pandangan kebawah lihatlah dari ketinggian, Candi Borobudur laksana ceplok teratai di atas bukit. Dinding-dinding candi yang berada di tingkatan Kamadatu dan Rupadatu sebagai kelopak bunga, sedangkan deretan stupa yang melingkar di tingkat Arupadatu menjadi benang sarinya. Stupa Induk melambangkan Sang Buddha, sehingga secara utuh Borobudur menggambarkan Buddha yang sedang duduk di atas kelopak bunga teratai.

Menikmati kemegahan Candi Borobudur tidak hanya cukup dengan berjalan menyusuri lorong dan naik ke tingkat teratas candi. Satu hal yang jangan dilewatkan adalah menyaksikan Borobudur Sunrise dan Borobudur Sunset dari atas candi. Siraman cahaya mentari pagi yang menerpa stupa dan arca Buddha membuat keagungan dan kemegahan candi lebih terasa. Sedangkan berdiri di puncak candi di kala senja bersama deretan stupa dan menyaksikan sinar matahari yang perlahan mulai menyelinap akan menciptakan perasaan tenang dan damai.
< >

Sejarah Kota Temanggung Jawa Tengah



Kota Temanggung dalam Kenangan dan Perjuangan

[temanggung.JPG]

Taukah anda kabupaten Temanggunag bnyak menyimpan bangunan lama serta pusaka peninggalan zaman Belanda. Pusaka yang terdapat di Kabupaten Temanggung ini adalah pusaka Temanggung dan pusaka Parakan. Sama halnya dengan Yogyakarta dan Magelang di Temanggung ini juga sempat bermukim orang-orang Belanda serta terjadi agresi pasca Kemerdekaan RI.
Pertama, dimulai dari pintu masuk Kabupaten Temanggung. Terdapat Wisma Soemodilogo, yang terletak di Jalan Kanjengan C-3 desa/kecamatan Kranggan. Saat ini bangunan kuno ini digunakan sebagai wisma dan tempat pertemuan yang dikelola oleh Yayasan Keluarga Soemodilogo. Pada zaman Belanda dulu wisma ini merupakan tempat tinggal Bupati Temanggung ketiga (1848-1878) Ario Holland Soemodilogo.
Kedua, setelah dari desa Kranggan menuju ke Kali Progo yang membelah kota Temanggung ini, tepatnya di desa Jumprit, kecamatan Ngadirejo. Sungai atau kali progo ini juga mengalir menyusuri Magelang, Sleman, Kulonprogo, dan Bantul dan berhulu di Samudera Hindia. Sekitar tahun 1948-1949 sungai ini pernah berwarna merah karena mengalirkan darah para pejuang. Kejadian ini tepatnya terjadi di atas jembatan progo yang dibangun pada tahun 1900. Jembatan ini menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian terhadap para pejuang pada saat agresi Belanda. Dari atas jembatan progo ini pejuang dibantai dan dilempar ke sungai. Sehingga pada Desember 1948 kota Temangguna dikuasai Belanda, pada saat itu pasukan KNIL di bawah pimpinan Van Der Zee yang melakukan penangkapan besar-besaran kepada siapa saja yang dicurigai sebagai pejuang dan akhirnya dibantai.
Ribuan korban berjatuhan dari atas jembatan progo ini sehingga setiap hari Pahlawan yakni tanggal 10 November diadakan upacara di tempat ini. Tidak jauh dari jempatan progo ini terdapat taman makam Pahlawan. Di ujung kiri jembatan dari timur terdapat Prasasti yang bunyinya “Aku ta’ ketewa….. Aku rela ……..mati untuk tjita2 sutji nan mulja Indonesia Merdeka, Adil, Makmur, Bahagia. Temanggung, 22/12/48.
Ketiga, bangunan lama yang sekarang beralih fungsi menjadi stasiun Temanggung terletak di Banyuurip, Temanggung. Stasiun ini masuk wilayah Daerah Operasi (Daop) Wilayah VI Yogyakarta. Stasiun ini dibangun 1907 oleh Nederlands Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), yang merupakan perusahaan kereta api Hindia Belanda untuk angkutan penumpang dan tembakau di Temanggung. Stasiun ini dahulu merupakan salah satu stasiun besar di jalur kereta api Secang-Parakan. Namun tahun 1973 stasiun dan jalur ini secara resmi ditutup. Setelah ditutup sebagian bangunan di bongkar dan dijadikan tempat tinggal. Saat ini bekas stasiun telah diubah namanya menjadi Gedung Juang 45 dan menjadi kantor secretariat Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri).
Selain stasiun Temanggung yang juga ditutup dan dialih fungsikan, stasiun parakan juga bernasip sama. Stasiun kereta api ini berada di Campursalam, Parakan, masuk wilayah terminal, stasiun ini terletak di wilayah Daop Wilayah VI Yogyakarta. Dulu stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api Secang-Parakan. Stasiun ini dibuka pada tanggal 1 Juli 1907 oleh NIS dan dilengkapi dipo kereta api dan otomotif, gudang, dll. Stasiun Parakan ini terletak tak jauh dari stasiun Wonosobo, namun NIS dan Serajoedal Stoomtram Maatscappij (SJS), tak berminat untuk menyambungkan kedua stasiun ini. Kemudian stasiun ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api RI hingga tahun 1970-an stasiun ini tetap ramai sampai akhirnya 1973 jalur ini secara resmi ditutup.
Parakan pada zaman Belanda merupakan ibukota Kabupaten Menoreh yang kini menjadi kota kecamatan. Di kota Parakan ini banyak sekali peninggalan-peninggalannya seperti Kelenteng Hok Tek Tong, Toapekong yang dipuja adalah Hok Tek Tjeng Sin yang dikenal dengan Dewa Bumi atau dalam bahasa Jawa Pepunden Baureksa Dharma Selamat. Di kota Parakan ini sepanjang Jalan Bambu Runcing banyak dijumpai bangunan tua berarsitektur Cina yang sekarang beralih fungsi menjadi gudang tembakau yang masih berdiri kokoh, gedung bioskop dan rumah hunian. Di sinilah Cina Town Parakan yang juga dikenal dengan adanya pendekar kungfu asli murid Shaolin Louw Djing Tie yang terdampar di Parakan yang mengajarkan Kungfu.
Pada masa Kolonial Belanda, masyarakat Parakan di bawah pimpinan Kiai Subkhi melakukan perlawanan terhadap Belanda. Hingga kini nama Kiai Subkhi atau Subuki terkenang dalam ingatan masyarakat Temanggung karena keampuhannya kebal tembakan. Keren kan. Perlawanan kala itu hanya menggunakan bamboo runcing, oleh karena itu diabadikan sebagai nama pondok ‘Kiai Parak Bambu Runcing’.
 sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj8mwPMBf7R0H_q_X2HzsGHVxqI4Pdbpj7XhAUbDXrmiecWOH2khTGOXQGdWKL3ewqmvgSQlH4ZduFVvyH8deciHdFfQm11YwXaH25iuh5Vjeo7VPLcxIDOZAlp5wbubNbceohFfVDBuM/s1600-h/temanggung.JPG
< >

Keindahan Matahari Terbenam Di Candi Ratu Boko



Sunset di Candi Ratu Boko 

sunset-ratu-boko-430x280 
Fenomena terbenamnya matahari di sore hari atau sering disebut sunset merupakan suatu pemandangan yang banyak diburu dan akan meninggalkan kenangan tersendiri bagi pengunjungnya. Salah satu tempat yang asyik untuk menikmati panorama yang eksotis itu berada di atas perbukitan, tepatnya di petilasan atau situs Candi Ratu Boko.
Untuk menikmati sunset pengunjung harus sampai di situs Candi Ratu Boko sebelum jam 16.00 WIB. Serta pastikan cuaca di kala itu dalam kondisi cerah. Setelah sampai di situs Candi Ratu Boko bergegaslah menuju gerbang situs karena di titik inilah keindahan sunset dapat dinikmati. Posisi yang nyaman untuk menikmati sunset di situs Candi Ratu Boko itu berada di anak tangga gerbang, tengah gerbang atau di bagian pelataran atas setelah masuk ke gerbang situs Candi Ratu Boko.
Di petilasan atau situs Candi Ratu Boko inilah terlihat jelas matahari serupa bola kuning yang perlahan tenggelam. Cahaya kuning keemasan Nampak indah mengelilingi bola kuning yang cahayanya berpendar ke angkasa. Bila kita melihatnya di pelataran setelah masuk gerbang terlihat bola kuning berada dalam kurungan gerbang situs Candi Ratu Boko. Keindahan sunset di Candi Ratu Boko ini hanya berlangsung beberapa menit saja, meski begitu keindahannya akan memberikan pengalaman tersendiri.
Lokasi dari situs Candi Ratu Boko ini tidak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya di Jalan Solo Km 17, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Dari pertigaan Prambanan belok ke kanan dan kurang lebih 3 km dari situ adalah kompleks Candi Ratu Boko. Kira-kira 18 km sebelah timur kota Yogyakarta atau 50 km barat daya kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Petilasan Candi Ratu Boko merupakan sisa-sisa kemegahan kerajaan yang dibangun pada tahun 746 M -784 M oleh seorang Raja Rakai Penangkaran, yang merupakan keturunan Wangsa Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno.
Dahulu petilasan ini merupakan wihara dengan luas hampir 2,5 hektare. Wihara ini dipakai oleh Rakai Penangkaran untuk menyepi dari hiruk pikuknya dunia. Berpuluh-piluh tahun kemudian, sekitar tahun 856-863 M, Rakai Walang mengubah wihara ini menjadi keraton yang megah lengkap dengan fasilitas pertahanannya.
Selain menikmati keindahan sunsetnya, kita juga akan disuguhi dengan area padang rumput yang indah. Selain itu semburat awan hitam yang muncul di langit, siluet gapura petilasan, matahari yang bulat utuh serta rona jingga yang menyala perupakan perpaduan yang sangat indah yang disuguhkan oleh kompleks kawasan Candi Ratu Boko ini. Jelas sekali Rakai Penangkaran tidak salah memilih tempat untuk menyepi, selain jauh dari keramaian, panorama yang disuguhkan juga sangat indah.
Secara administrative situs Candi Ratu Boko ini terletak di wilayah dua pedukuhan yakni dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan dukuh Sumberwatu, desa Sambireja, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman. Lokasi sisa bangunan Candi Ratu Boko berada di atas bukit yang berasal dari cabang sistem Pegunungan Seribu. Sebuah prasasti Abhayagiri Wihara berangka tahun 792 M menjadi bukti ditemukannya situs Ratu Boko. Dalam prasasti ini menjelaskan bahwa seorang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Penangkaran, serta menyebutkan suatu kawasan wihara di atas bukit yang dinamakan Abhayagiri Wihara.


sumber gambarhttp://ensiklopediaindonesia.com/wisata-indonesia/wisata-sejarah-budaya/indahnya-sunset-di-candi-ratu-boko-yogyakarta/
< >