Mengejar matahari di bukit Sikunir Wonosaba
Melihat matahari terbit tentunya
paling bagus dan paling enak ya dipuncak Gunung. Dengan penuh perjuangan
mendaki menuju puncak gunung demi menikmati pemandangan alam yang telah
diciptakan oleh Allah Yang Maha segalanya. Udara dingin yang menusuk tulang,
hidung meler hingga terasa tertusuk, nafas sesak karena oksigen yang menipis
merupakan teman diperjalanan menuju puncak. Tapi tak menjadi soal karena
membayangkan keindahan matahari terbit dari puncak gunung. Puncak gunung yang
kali ini kami kunjungi yakni bukit sikunir, walaupun hanya bukit tetapi
ketinggiannya mencapai 2300 mdpl.
Bukit sikunir ini terletak di
desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa. Jalanan menuju
kesana yang bernama sunrise road masih bagus hanya sedikit berlubang dan sempit,
hanya cukup untuk 1 mobil kayaknya. Untuk menuju kesana kita harus bersiap
siaga mulai dari langit masih berbintanag kira-kira jam setengah 5 pagi. Saat mendaki
kita memerlukan perlengkapan seperti jaket tebal, syal atau sarung, kaos kaki,
sarung tangan, sandal gunung, serta senter, karena disepanjang perjalanan tidak
ada penerangan sama sekali, jadi jangan lupa membawa perlengkapan tersebut ya. Jarak
yang ditempuh menuju puncak bukit sikunir kira-kira 800 meter, trek yang
ditempuh cukup terjal dan licin jadi berhati-hatilah. Kira-kira waktu yang dibutuhkan
untuk mendaki sekitar 30 menit hingga 1 jam perjanalan bagi pemula, untuk yang
sudah biasa naik gunung mungkin 20 menit saja sudah sampai. Sepanjang perjalanan
kita akan disuguhkan dengan panorama keindahan lereng bukit sikunir yang
ditinggali oleh penduduk sehingga lampu rumah penduduk terlihat seperti cahaya
bintang yang indah. Tidak usah takut tersesat saat pendakian karena setiap 100
meter ada papan penunjuk jalannya.
Setibanya di puncak gunung
sikunir terlihat lampu-lampu kecil dari rumah penduduk, awan-awan yang indah
menutupi sebagian bukit dan gunung, terlihat juga puncak gunung Sumbing,
Sindoro, Merapi dan Merbabu. Bila beruntung akan menemui awan yang sejajar
dengan kaki kita sehingga rasanya berada diatas awan, serasa hidup dinengeri di
atas awan ya. Carilah temapat yang cukup nyaman untuk duduk dan memandang
matahari terbit serta meletakkan barang. Kemudian siapkan kamera karena munculnya
matahari terbit hanya berlangsung singkat jadi jangan sedetikp[un dilewatkan
ya.
Ya Allah cantik sekali ciptaanmu
ini, gumamku. Semburat warna emas dari cahaya matahari mulai mengikis warna
birunya langit. Sang surya mulai menyembul malu-malu, inilah yang dinamakan
Golden Sunrise. Walaupun merekam momen dengan kamera itu indah tetapi tak ada momen
yang terekam lebih lama di benak kita selain dengan mata kita. Saat itulah
jangan lupa kita bersyukur karena masih diberi dua mata yang lengkap dan punya
kesempatan untuk melihat ciptaan Allah yang begitu indahnya.
Menikmati matahari pagi sambil
berfoto-foto ria mengabadikan momen yang begitu indahnya ditemani dengan
segelas kopi yang hangat serta canda tawa dari teman-teman menambah indahnya
moment kebersamaan ini.
Matahari sudah mulai tinggi dan
udara sudah mulai hangat waktunya melepas jaket dan menuruni bukit sikunir. Telaga
cebong akan menyambut kita dengan sapaan hangatnya. Nampak dikejauhan air yang
menggenang luas berwarna biru kehijauan. Telaga cebong ini berada di tempat
parkiran, namun saat kita tiba disana tidak akan terlihat karena masih gelap. Konon
katanya telaga cebong ini banyak kecebongnya maka dinamakan telaga cebong. Nah sekian
dulu perjalanan wisata di bukit sikunir ini, perjalanan selanjutnya yakni di
batu pandang.
0 komentar:
Posting Komentar