Wisata Yogyakarta || Indahnya Candi Prambanan||
sumber gambar: http://blog.travelkota.com/10-candi-yang-terkenal-di-indonesia/
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terletak di antara 2 provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Candi Prambanan tepatnya berada kurang lebih 17 km di sebelah timur laut kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi peninggalan pada masa kerajaan Hindu sedang Berjaya dan dibangun pada abad ke 9 M. Candi Prambanan ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara karena memiliki ketinggian mencapai 47 m. Candi Prambanan ini juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar budaya. Candi ini di bangun sebagai persembahan untuk tiga dewa besar agama Hindu yaitu Dewa Brahma sebagai dewa pencipta, Dewa Wisnu sebaai dewa pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai dea penghancur.
Candi Prambanan dibangun pada masa dinasti Sanjaya, masa dimana dinasti Syailendra yang beragama budha telah pudar akibat mengalami kekalahan saat perang. Candi Prambanan ini dibangun sekitar tahun 850 M. Candi Prambanan pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan dari dynasty Syailendra. Dan dilanjutkan oleh Raja Lokapala, selanjutnya dilanjutkan lai oleh Balitung Maha Sambu yang merupakan penguasa Kerajaan Mataram Hindu dari dinasti Sanjaya. Pembangunan candi masih berlanjut oleh Raja Daksa dan Tulodong dengan membangun Candi Perwara yaitu candi kecil-kecil yang jumlahnya sangat banyak hingga ratusan.
Sejarah Candi Prambanan ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Shivagrha yang berangka tahun 856 M. berdasarkan Prasasti Shivagrha tersebut dikatakan bahwa Candi Prambanan dibangun untuk menghormati Dewa Shiwa yang merupakan dewa terbesar agama Hindu. Berdasarkan prasarti ini pula disebutkan bawa candi ini pertama kali dinamakan sebagai Shiva-grha yang berarti rumah Shiwa dan juga disebut Shiva –laya yang berarti kerajaan Shiwa. Komplek Candi Prambanan ini digunakan untuk acara pemujaan dan berbagai acara keagamaan lainnya. Di sekitar candi juga terdapat beberapa komplek bangunan yang merupakan kuil atau tempat tinggal para Brahmana atau pendeta dulunya.
Berdasarkan prasasti Shivagrha ini pula dikatakan bahwa berbarengan dengan proses pembuatan candi Prambanan, sedang berlangsung pula pengalihan sungai opak. Sungai opak merupakan sungai besar yang mengalir di sebelah utara Candi Prambanan dan akhirnya dibelokkan alirannya hingga mendekati candi. Pembelokan ini dilakukan dengan cara memotong aliran sungai di bagian utara dan dibeokkan langsung menuju selatan persis meewati sebelah timur candi Prambanan.
Candi Prambanan ini juga diyakini sebagai pusat pemerintahan kerajaan Mataram Hindu pada masa dinasti Sanjaya. Hal ini juga diperkuat dengan ditemukannya reruntuhan komplek Candi Ratu Boko yang hanya berjarak 5 kilometer sebelah selatan Candi Prambanan.
Masa kejayaan candi Prambanan habis akibat letusan besar gunung Merapi yang letaknya di sebelah utara Candid an pemberontakan besar yang terjadi di lingkungan dinasti Sanjaya sendiri. Akhirnya kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Empu Sendok pada tahun 930 M yang kemudian mendirikan dinasti Isyana.
Setelah ditinggalkan akhirnya candi Prambanan mulai rusak dan hancur secara perlahan-lahan. Kehancuran mulai terjadi akibat gempa bumi besar yang terjadi pada abad ke 16 M. Sehingga Candi Prambanan tinggal puing-puingnya saja.
Beberapa tahun kemudian seorang anak buah Thomas Stamford Raffles menemukan reruntuhan candi Prambanan dan selanjutnya akan segera di ekskavasi, namun proses ekskavasi tidak berjalan sesuai rencana akibat masa penjajahan Inggris berakhir. Dan akhirnya dilanjutkan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1880, 1918 dan yang paling besar restorasi pada tahun 1930 dan selesai pada tahun 1953 yang diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Soekarno.
Guncangan gempa bumi hebat pada tahun 2006 mengakibatkan Candi Prambanan mengalami kerusakan berat, namun segera mengalami perbaikan secara menyeluruh.
Kompleks Candi Prambanan ini memiliki 3 halaman. Halaman pertama
berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman
tersebut terdapat 3 candi utama yaitu Candi Siwa, Wisnu, dan Brahma; 3 candi perwara; 2
candi apit; 4 candi kelir; 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga
berdenah bujur sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada
halaman ini terdapat 224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret
dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian
membentuk susunan yang konsentris menuju halaman pusat.
Selain sejarahnya yang dapat dinikmati, keindahan alam serta kebudayaannya seperti sendratari Ramayana merupakan tontonan yang sangat memikat. Selain itu pada saat perayaan hari raya umat Hindu Candi Prambanan menjadi pusat ibadat bagi semua masyarakat yang beragama hindu di wilayah Yokyakarta dan Jawa tengah.
0 komentar:
Posting Komentar